Minggu, 15 Mei 2011

MBS

Nama : Ana Farkhana Laila Luthfiana
Prodi : P. IPS
NIM : 09416241028

Efektifitas dan efisiensi penerapkan manajemen berbasis sekolah hanya akan terwujud jika semua pihak yang terlibat dalam organisasi memahami dengan baik tugas, alur tugas dan tanggung jawabnya. Dan sekolah yang melaksanakan MBS akan melaksanakan tugasnya dengan baik. Berikut ini merupakan beberapa deskripsi dari sekolah yang sudah menerapkan MBS :
1. Kepemimpinan kepala sekolah dalam mengambil keputusan
Kekuasaan Kepala sekolah memiliki kekuasaan yang lebih besar untuk mengambil keputusan berkaitan dengan kebijakan pengelolaan sekolah dibandingkan dengan sistem pendidikan sebelumnya. Kekuasaan ini dimaksudkan untuk memungkinkan sekolah berjalan dengan efektif dan efisien. Kekuasaan yang dimiliki kepala sekolah akan efektif apabila mendapat dukungan partisipasi dari berbagai pihak, terutama guru dan orangtua siswa. Seberapa besar kekuasaan sekolah tergantung seberapa jauh MBS dapat diimplementasikan. Pemberian kekuasaan secara utuh sebagaimana dalam teori MBS tidak mungkin dilaksanakan dalam seketika, melainkan ada proses transisi dari manajemen yang dikontrol pusat ke MBS. Kekuasaan yang lebih besar yang dimiliki oleh kepala sekolah dalam pengambilan keputusan perlu dilaksanakan dengan demokratis antara lain dengan:
1.Melibatkan semua fihak, khususnya guru dan orangtua siswa.
2. Membentuk tim-tim kecil di level sekolah yang diberi kewenangan untuk mengambil keputusa yang relevan dengan tugasnya
3.Menjalin kerjasama dengan organisasi di luar sekolah.
4.Mampu mengambil keputusan yang sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, dan kondisi lingkungan sekolah walau berbeda dari pola umum atau kebiasaan. Pengambilan keputusan dilaksanakan secara partisipatif dan demokratis
2. Progam sekolah disusun
Penyusunan program peningkatan mutu harus disertai langkah-langkah pemecahanan persoalan yang mungkin terjadi. Fungsi yang terlibat beserta unsur-unsurnya membuat rencana program untuk jangka pendek,menengah dan jangka panjang serta bersama-sama merealisasikan rencana program tersebut. Program sekolah disusun dan dilaksanakan dengan mengutamakan kepentingan proses belajar mengajar (kurikulum), bukan kepentingan administratif saja. Lalu adanya keterlibatan semua unsur terkait dalam perencanaan program sekolah misalnya seperti Kepala Sekolah, guru, Komite Sekolah, tokoh masyarakat,dll. Dan langkah menyusun progam yang pertama adalah menulis rencana dan melaksanakan rencana tersebut. Kemudian mengkomunikasikan program pada orang tua siswa. Membicarakannya dan memutuskannya bersama-sama. Jika ada konsekuensi biaya maka sekolah jangan turut memikirkannya, biarlah itu menjadi tanggungan orang tua. Jika tidak ada biaya, maka lakukanlah sesuatu yang tanpa uang. Sekolah tak boleh patah semangat hanya karena keterbatasan dalam biaya. Dan yang paling penting adalah terbuka menerima masukan, kritik, dan saran dari pihak manapun demi penyempurnaan
program.
3. Penyusunan anggaran belanja dan pedapatan sekolah direncanakan dan diputuskan
Hal ini juga didasari oleh kenyataan bahwa sekolahlah yang paling memahami kebutuhannya sehingga desentraslisasi pengalokasian/penggunaan uang sudah seharusnya dilimpahkan ke sekolah. Sekolah juga harus diberi kebebasan untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang mendatangkan penghasilan sehingga sumber keuangan tidak semata-mata tergantung pada pemerintah. Dan penggunaan dana haruslah digunakan secara efektif dan efisien. Dan adanya keterbukaan dalam pengelolaan anggaran pendidikan sekolah.
4. Pembelajaran oleh guru
Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru seharusnya sebagai berikut:
• Dapat mendorong keaktifan siswa dalam mengemukakan gagasan, pendapat, dan ide baru di masa datang.
• Dapat mengembangkan kegiatan yang beragam dengan menggunakan media
dan metode yang bervariasi.
• Dapat memberikan motivasi kepada siswa untuk meningkatkan prestasi dengan
jalan menghargai karya anak melalui pajangan hasil kreativitas anak.
• Berusaha mencapai tujuan pembelajaran sesuai target dan waktu yang disediakan.
5. Tugas-tugas siswa yang diberikan oleh guru
Tugas yang diberikan guru kepada siswa haruslah dapat mengembangkan potensi yang ada pada diri siswa semaksimal mungkin serta dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam menemukan dan memecahkan masalah melalui berfikir ilmiah, logis, kritis, dan praktis.
6. Penilaian siswa oleh guru
Penilaian yang dilakukan guru kepada siswa haruslah mengacu kepada potensi dan kemampuan siswa. Guru harus melihat apakah siswa tersebut dapat mengerjakan sendiri tugas-tugas yang diberikan. Dan juga penilaian berdasarkan keaktifan siswa tersebut
7. Keberadaan komite sekolah
Peran komite dalam penerapan MBS adalah mendukung kinerja sekolah. Berperan sebagai fasilitator yang menghubungkan kepentingan orang tua siswa dengan sekolah. Untuk dapat menjawab masalah itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar