Minggu, 15 Mei 2011

TUGAS MATA KULIAH PETA

Nama : Ana Farkhana Laila Luthfiana
Prodi : P. IPS
NIM : 09416241028
Kabupaten Pati

Kabupaten Pati, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Pati. Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Rembang di timur, Kabupaten Blora dan Kabupaten Grobogan di selatan, serta Kabupaten Kudus dan Kabupaten Jepara di barat.
A. PROFIL DAERAH
Kabupaten Pati terletak di daerah pantai utara pulau jawa dan di bagian timur dari Propinsi Jawa Tengah. Secara administratif Kabupaten Pati mempunyai luas wilayah 150.368 ha yang terdiri dalam 21 kecamatan, 401 desa, 5 kelurahan, 1.106 dukuh serta 1.474 RW dan 7.524 RT.
B. KONDISI DAN POTENSI
Dari segi letaknya Kabupaten Pati merupakan daerah yang strategis di bidang ekonomi sosial budaya dan memiliki potensi sumber daya alam serta sumber daya manusia yang dapat dikembangkan dalam semua aspek kehidupan masyarakat seperti pertanian, peternakan, perikanan, perindustrian, pertambangan / penggalian dan pariwisata. Dari data yang diperoleh, potensi utama kabupaten ini adalah pada sektor pertanian, potensi pertanian cukup besar meliputi pertanian tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan. Kondisi alam, letak geografis dan peninggalan sejarah merupakan potensi bagi pengembangan pariwisata di Kabupaten Pati seperti :
1. Waduk Gunung Rowo (lereng Gunung Muria di kecamatan Gembong)
2. Waduk Gembong atau Waduk Seloromo (di kecamatan Gembong)
3. Perkebunan Kopi dan Bumi Perkemahan Jolong (lereng Gunung Muria di kecamatan Gembong)
4. Bumi Perkemahan Regaloh (kecamatan Tlogowungu)
5. Sendang Sani (kecamatan Tlogowungu)
6. Gua Pancur (kecamatan Kayen)
7. Gua Wareh (kecamatan Sukolilo)
8. Gua Lawa (kecamatan Winong)
9. Gua Lawa (kecamatan Sukolilo)
10. Tambar Godo (kecamatan Winong)
11. Air terjun Grejegan Sewu
12. Air terjun Tadah Udan (kecamatan Sukolilo)
13. Air terjun Santi
14. Pelabuhan laut (kecamatan Batangan, Juwana dan di Banyutuwo)
15. Sendang Widodaren (kecamatan Pucakwangi)
Kesemuanya memiliki keindahan dan keunikan yang memikat. Bahkan ada beberapa diantaranya dikembangkan oleh warga sekitar obyek tersebut dan dikelola sebagi tempat tujuan wisata. Tentunya dengan manajemen yang seadanya.Sayang, Pemda Kabupaten Pati sendiri enggan untuk meliriknya. Beberapa objek yang dahulu pernah dikembangkan seperti Waduk Gunung Rowo dan Gua Pancur, pelan-pelan namun pasti ditinggalkan pengelolaan dan perawatannya.
Dan, yang terjadi pada akhirnya adalah; objek-objek tersebut terbengkalai bahkan terlupakan dan hanya mampu dinikmati oleh segelintir. Mereka yang masih mampu menikmati keindahan objek-objek tersebut, berasal dari dua kategori. Pertama, golongan orang-orang yang kepepet lantaran tidak ada objek lainnya. Kedua, pecinta lingkungan yang betul-betul masih asri (baca: ekstrem) yang memang hanya terpuaskan oleh keadaan lingkungan yang belum terjamah.
Jenis- jenis obyek pariwisata yang ditawarkan dewasa ini semakin beragam, antara lain: wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata religi, wisata kuliner, wisata belanja, wisata umum, dan wisata minat khusus yang terdiri dari kerajinan, arsitektur khas, agrowisata, dan lain- lain.
Keberadaan obyek wisata di suatu daerah merupakan suatu anugrah yang dapat mendongkrak PAD (Pendapatan Asli Daerah), dan PAD itu sendiri dapat menjadi alat ukur kemandirian dan kemajuan suatu daerah. Tetapi juga dapat menimbulkan masalah manakala target pendapatan dari sektor pariwisata dinilai memberatkan. Sarana promosi yang masih minim membuat sebagian obyek wisata di daerah Pati jalan di tempat. Karena selama ini ajang duta wisata yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah tak ubahnya sebuah ajang fashion show belaka. Padahal secara logis, seharusnya fungsi duta wisata di suatu kota adalah mengemban tugas sebagai promotor atas semua obyek wisata yang ada di daerahnya agar tetap dapat menjaga eksistensinya. Tetapi, kenyataan seperti itu belum terealisasi.

1. KEADAAN ALAM DAN IKLIM
a. Letak.
Kabupaten Pati merupakan salah satu dari 35 daerah kabupaten / kota di Jawa Tengah bagian timur, terletak diantara 1100, 50’ - 1110, 15’ bujur timur dan 60, 25’ – 70,00’ lintang selatan.
b. Batas wilayah
Sebelah utara : dibatasi wilayah Kab. Jepara dan Laut Jawa.
Sebelah barat : dibatasi wilayah Kab. Kudus dan Kab. Jepara
Sebelah selatan : dibatasi wilayah Kab. Grobogan dan Kab. Blora
Sebelah timur : dibatasi wilayah Kab. Rembang dan Laut Jawa
C. Sumber daya alam
a. Luas wilayah Kabupaten Pati mempunyai luas wilayah 150.368 Ha yang terdiri dari 58.448 ha lahan sawah dan 91.920 ha lahan bukan sawah.
b. Tanah
Bagian utara terdiri dari tanah Red Yellow, Latosol, Aluvial, Hidromer dan Regosol. Sedangkan bagian selatan terdiri tanah Aluvial, Hidromer, dan Gromosol.
Rincian menurut kecamatan sebagai berikut :
• Batangan, Sukolilo, Gabus dan Jakenan merupakan tanah Aluvial.
• Cluwak, Gunungwungkal dan Gembong merupakan tanah Latosol.
• Juwana dan Margoyoso merupakan tanah Aluvial dan Red Yellow mediteran.
• Pati dan Margorejo merupakan tanah Red Yellow mediteran, Latosol, Aluvial dan Hidromer.
• Kayen dan Tambakromo merupakan tanah Aluvial dan Hidromer.
• Pucakwangi dan Winong merupakan tanah Gromosol dan Hidromer.
• Wedarijaksa merupakan tanah Red Yellow mediteran, Latosol dan Regosol.
• Tayu merupakan tanah Aluvial, Red Yellow dan regosol.
• Tlogowungu merupakan tanah Latosol dan Red Yellow mediteran.
c. Iklim
d. Rata – rata curah hujan di Kabupaten Pati di tahun 2008 sebanyak 1.002 mm dengan 51 hari hujan, untuk keadaan hujan cukup, sedangkan untuk temperatur terendah 230C dan tertinggi 390C. Berdasarkan curah hujan wilayah di Kabupaten Pati terbagi atas berbagai type iklim (oldeman).
D. LUAS WILAYAH :
Luas wilayah Kabupaten Pati 149.119 Hektar terdiri dari
• Lahan Sawah 58.789 Ha 39,09 %
• Lahan Bukan Sawah 91.584 Ha 60,76 %

Tidak ada komentar:

Posting Komentar