Minggu, 15 Mei 2011

MODERNISASI

BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MODERNISASI
Secara etimologis modernisasi berasal bahasa latin yaitu “modo” yang berarti akhir-akhir ini, dan “ernus” yang berarti periode waktu masa kini, serta mendapatkan tambahan “isasi” yang mengandung arti proses. Jadi, modernisasi berarti proses menuju masa kini atau akhir-akhir ini. Secara sederhana modernisasi berarti perubahan dari masyarakat tradisional menuju ke masyarakat modern. Sedangkan untuk pengertian yang lebih luas lagi dikemukakan oleh Soerjono Soekanto dalam bukunya “Sosiologi suatu pengantar”, Modernisasi merupakan suatu transformasi total dari kehidupan bersama yang tradisional atau pra modern dalam artian teknologis serta organisasi sosial ke arah pola-pola ekonomis dan politis yang menjadi ciri negara-negara barat yang stabil (2007, 307). Sedangkan menurut beberapa ahli, modernisasi yaitu:
a. J W School (http://id.shvoong.com, diakses pada 24 september 2010) menyatakan bahwa modernisasi adalah suatu transformasi, suatu perubahan masyarakat dalam segala aspek-aspeknya
b. Widjojo Nitisastro, modernisasi adalah suatu transformasi total dari kehidupan bersama yang tradisional atau pramodern dalam arti teknologi serta organisasi sosial, ke arah pola-pola ekonomis dan politis
c. Soerjono Soekanto, modernisasi adalah suatu bentuk dari perubahan sosial yang terarah yang didasarkan pada suatu perencanaan yang biasanya dinamakan social planning. (dalam buku Sosiologi: suatu pengantar)
Dengan dasar pengertian di atas maka secara garis besar istilah modern mencakup pengertian sebagai berikut.
a. Modern berarti berkemajuan yang rasional dalam segala bidang dan meningkatnya tarat penghidupan masyarakat secara menyeluruh dan merata.
b. Modern berarti berkemanusiaan dan tinggi nilai peradabannya dalam pergaulan hidup dalam masyarakat.

Modernisasi di suatu wilayah identik dengan berkembangnya teknologi di wilayah tersebut. Oleh karena itu kemajuan teknologi dijadikan sebagai tolok ukur modern atau tidaknya suatu wilayah. Tidak ada ciri-ciri khusus yang menunjukan terjadinya modernisasi di suatu wilayah, karena modernisasi yang terjadi di suatu wilayah berbeda dengan yang terjadi di wilayah lainnya. Sebagai contoh, program bebas buta huruf di desa yang terbelakang sudah termasuk modernisasi, berbeda dengan di kota. Bagi kehidupan kota modernisasi ditunjukan adanya kemajuan teknologi, misal teknologi komunikasi atau handphone.
Dengan demikian, pengertian modernisasi secara luas adalah perubahan nilai-nilai dan norma-norma yang ada dalam suatu masyarakat diganti dengan nilai-nilai baru yang dapat menghilangkan nilai-nilai lama atau hanya melengkapi nilai-nilai yang telah ada.
B. FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT MODERNISASI
Moderinasi tidak terjadi begitu saja, melainkan modernisasi terjada karena adanya faktor pendukung yang menunjang terjadinya suatu perubahan. Beberapa syarat suatu modernisasi dapat terjadi adalah sebagai berikut:
1. Cara berpikir yang ilmiah yang melembaga dalam kelas penguasa maupun masyarakat. Hal ini menhendaki suatu sistem pendidikan dan pengajaran yang terencana dan baik.
2. Sistem administrasi negara yang baik, yang benar-benar mewujudkan birokrasi
3. Adanya pengumpulan data yang baik dan teratur dan terusat pada suatu lembaga atau badan tertentu. Hal ini memerlukan penelitian yang kontinu agar mereka tidak tertinggal.
4. Penciptaan iklim yang farodable dari masyarakat terhadap modernisasi dengan cara penggunaan alat-alat komunikasi massa. Hal ini harus dilakukan tahap demi tahap karena banyak sangkut pautnya dengan sistem kepercayaan masyarakaat (belief system).
5. Tingkat organisasi yang tinggi, di satu pihak berarti disiplin, sedangkan dilain pihak berarti pengurangan kemerdekaan.
6. Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan sosial (social planning) apabila itu tidak di lakukan, perencanaan akan terpengaruh oleh kekuatan-kekuatan dari kepentingan-kepentingan yang ingin mengubah perencanaan tersebut demi kepentingan golongan kecil dalam masyarakat,
(Soerjono Soekanto, 2009;306-307)
Dari beberapa syarat modernnisasi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak semua masyarakat dappat dengan mudah menerima adanya modernisasi.
Beberapa faktor yang menghambat terjadinya modernisasi, yaitu:
1. Perasaan takut akan disintegrasi
Perasaan ini biasanya muncul pada masyarakat yang masih memegang teguh tradisi nenek moyangnya, sehingga modernisasi dianggap akan merusak intergrasi atau organisasi masyarakat yang telah ada sebelumnya.
2. Kurang berkembangnya IPTEK
Masyarakat yang masih berpikiran kolot biasanya menolak adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3. Adanya vested interested (nilai- nilai yang telah tertanam dengan sangat kuat)
4. Adanya prasangka buruk terhadap budaya luar
Mereka yang berprasangka buruk dengan modernisasi akan menolak nilai-nilai baru yang muncul.
Dari kedua faktor tersebut membuktikan bahwa modernisasi di suatu wilayah akan berbeda dengan wilayah lain karena dalam suatu wilayah mungkin mendapatkan dukungan namun di wilayah lain belum tentu modernisasi dapat diterima.
C. DAMPAK MODERNISASI
Modernisasi yang terjadi dalam suatu wilayah akan memberikan dampak positif maupun negatif. Dampak positif modernisasi:
1. Berubahnya pola pikir masyarakat
Modernisasi mengubah pola pikir dari yang sebelumnya irasional menjadi rasional.
2. Berkembangnya IPTEK. Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan teknologi memudahkan masyarakat dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikiran maju.
3. Tingkat pengangguran berkurang
Dengan adanya industri-industri baru yang memproduksi alat-alat komunikasi serta transportasi akan membuka lapangan kerja tersendiri bagi pengangguran.
4. Meningkatnya produktivitas manusia karena proses produksi dikerjakan menggunakan teknologi/ mesin.
5. Tersedinya berbagai barang konsumsi
Selain menimbulkan dampak positif, modernisasi juga membawa pengruh negatif bagi masyarakat antara lain:
1. Urbanisasi
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Hal ini terjadi karena kota mengalami proses modernisasi lebih cepat sehingga menarik orang-orang desa untuk ke kota. Seperti teknologai komunikasi dan transportasi yang lebih lengkap.
2. Berkurangnya areal hijau
Area pertanian, hutan-hutan, bukit-bukit yang seharusnya tetap hijau untuk menjaga kelestarian lingkungan malah digunakan untuk mendirikan industri-industri baru, sehingga dapat merusak ekosistem lingkungan.
3. Konsumerisme
Barang-barang konsumsi yang sangat banyak membuat sebagian besar masyarakat hanya menjadi konsumen. Masyarakat menjadi hedonisme atau ingin enaknya saja, jadi masyarakat tidak perlu tau menau bagaimana cara memproduksi tapi hanya sekedar memanfaatkan barang-barang yang telah ada. Sebagai contoh semakin banyaknya makanan dan bumbu-bumbu instant.
4. Kesenjangan sosial
Modernisasi membawa nilai-nilai baru yang tidak semua orang mampu mengikuti gerak laju modernisasi. Jikalau seseorang mampu mengikuti arus modernisasi sedangkan orang lain tidak, maka akan membuat semakin curamnya jurang pemisah antara individu yang satu dengan individu yang lain.
5. Kenakalan remaja (seks bebas)
Beberapa kenakalan remaja terjadi karena semakin mudahnya akses ke dunia luar. Misalnya dengan banyaknya internet memudahkan masyarakat dalam mengakses informasi dari seluruh dunia. Di samping itu juga mudahnya akses membuka situs-situs porno sehingga menimbulkan kenakalan-kenakalan remaja bahkan seks bebas.
6. Individualistik
Berkembangnya teknologi yang memudahkan manusia dalam beraktivitas membuat sebagian masyarakat menjadi lupa akan kedudukan dirinya sebagai makhluk sosial.
7. Lunturnya jati diri suatu bangsa
Semakin derasnya arus modernisasi tanpa diimbangi dengan ideologi bangsa yang kuat akan melunturkan jati diri negara tersebut.
• Akibat modernisasi
Yang dimaksud akibat modernsasi disini adalah perubahan yang biasanya terjadi bersamaan dengan usaha modernisasi. Berbagai perubahan system stratifikasi telah terjadi pula selama proses modernisasi. Tumin melukiskan Sembilan jenis perubahan system stratifikasi sosial yaitu:
1. Pembagian kerja menjadi semakin rumpil, bersamaan dengan meningkatnya jumlah spesialisasi.
2. Status cenderung berdasarkan atas prestasi sebagai pengganti status berdasarkan atas asal usul(ascription)
3. Alat yang memadai untuk mengukur pelaksanaan pekerjaan dari orang yang terlibat dalam produksi menjadi perhatian utama
4. Peranan pekerjaan bergeser dari kegiatan yang memberikan kepuasan hakiki ke peranan sebagai alat untuk meningkatkan kesejahteraan. Artinya, pekerjaan berfungsi sebagai alat untuk mendapatkan ganjaaran ketimbang sebagai ganjaran itu sendiri.
5. Ganjaran yang tersedia untuk didistribusikan meningkat
6. Ganjaran didistribusikan atas dasar yang agak lebih aktif
7. Terjadinya pergeseran dalam peluang hidup diberbagai stratasosial
8. Terjadinya pergseran dalam distribusi gengsi sosial, meskipun keuntukngan menjadi masyarakat modern dibansing menhadi masyarakat tradisional dalam hal ini masih menjadi tanda-tandanya.
9. Pergesearan dan masalah serupa terdpat juga dalam distribusi kekuasaan.
(Robert H. Lauer, 2001: 431-432)







BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Modernisasi merupakan suatu transformasi total dari kehidupan bersama yang tradisional atau pra modern dalam artian teknologis serta organisasi sosial ke arah pola-pola ekonomis dan politis yang menjadi ciri negara-negara barat yang stabil.
Syarat suatu modernisasi yaitu:
1. Cara berpikir yang ilmiah.
2. Sistem administrasi negara yang baik.
3. Adanya pengumpulan data yang baik dan teratur.
4. Penciptaan iklim yang farodable dari masyarakat terhadap modernisasi dengan cara penggunaan alat-alat komunikasi massa.
5. Tingkat organisasi yang tinggi.
6. Sentralisasi wewenang.
Beberapa faktor yang menghambat terjadinya modernisasi, yaitu:
1. Perasaan takut akan disintegrasi.
2. Kurang berkembangnya IPTEK.
3. Adanya vested interested (nilai- nilai yang telah tertanam dengan sangat kuat).
4. Adanya prasangka buruk terhadap budaya luar.
Dampak positif modernisasi:
1. Berubahnya pola pikir masyarakat.
2. Berkembangnya IPTEK.
3. Tingkat pengangguran berkurang.
4. Meningkatnya produktivitas.
5. Tersedinya berbagai barang konsumsi.
Selain menimbulkan dampak positif, modernisasi juga membawa pengaruh negatif bagi masyarakat antara lain:
1. Urbanisasi.
2. Berkurangnya areal hijau.
3. Konsumerisme.
4. Kesenjangan sosial.
B. SARAN
Modernisasi memang memberikan kemajuaan dan meningkatkan keuntungan dalam berbagai hal, namun kita juga harus memperhatikan dampak negatif akibat adanya modernisasi. Adanya modernisasi di berbagai bidang harus dimanfaatkan secara positif dan bertanggung jawab, agar dapat meminimalisir dampak atau akibat negatif dari modernisasi.






























DAFTAR PUSTAKA

Lauer, Robert H. 2001. Prespektif Tentang Perubahan Sosial. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.
Soekanto, Soerjono. 2007. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
http://www.anakciremai.com/2010/06/makalah-modernisasi-dan-globalisasi.html (diakses pada 24 September 2010)
http://www.afand.cybermq.com/post/detail/2761/dampak-positif-dan-dampak-negatif globalisasi-dan-modernisasi (Diakses pada 24 September 2010)
http://id.shvoong.com, (diakses pada 24 september 2010)
http://www.wikipedia.com (diakses pada 24 September 2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar